Institut Pertanian Bogor

5 Referensi Kampus dengan Jurusan Ilmu Pangan Terbaik di Indonesia

5 Referensi Kampus dengan Jurusan Ilmu Pangan Terbaik di Indonesia

5 Referensi Kampus dengan Jurusan Ilmu Pangan Terbaik di Indonesia – Mengikuti perkembangan pesat di berbagai sektor industri, bidang pangan menjadi salah satu fokus penting. Makin banyak inovasi menarik bermunculan, di imbangi juga dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat.

Hal ini berimbas pada minat calon mahasiswa terhadap program studi Teknologi Pangan. Prodi yang mempelajari teknik-teknik pengolahan bahan pangan ini jadi kebanjiran peminat dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah 5 prodi Teknologi Pangan berakreditasi A tahun 2019 di Indonesia:

Daftar Universitas Jurusan Teknologi Pangan

1. Institut Pertanian Bogor

Teknologi Pangan masuk dalam jajaran prodi favorit di Institut Pertanian Bogor. Sebab, prodi ini juga mempelajari teknik-teknik pengolahan bahan pangan dari fase pasca panen, serta cara meningkatkan nilai gunanya. Prodi Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor mendapat predikat A pada akreditasi BAN-PT tahun 2016.

2. Universitas Sumatera Utara

Sebagai salah satu kampus negeri favorit di Sumatera, Universitas Sumatera Utara memiliki banyak program studi yang sudah terakreditasi A, salah satunya adalah Teknologi Pangan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kampus yang Memiliki Jurusan Statistika Terbaik di Indonesia

3. Universitas Diponegoro

Berada di bawah Fakultas Peternakan, prodi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Tengah. Prodi ini mengantongi predikat A pada akreditasi BAN-PT tahun 2018.

4. Universitas Padjajaran

Prodi Teknologi Pangan Universitas Padjajaran di banjiri hampir 3.000 orang peminat pada SBMPTN 2019 ini. Sementara daya tampungnya hanya di sediakan sebanyak 60 kursi saja. Wajar persaingannya ketat, prodi ini termasuk jurusan unggulan di Universitas Padjajaran dan sudah mengantongi predikat A sejak tahun 2016.

5. Universitas Pasundan

Selain Universitas Padjajaran, di Bandung ada Universitas Pasundan yang memiliki prodi Teknologi Pangan dengan predikat A sejak tahun 2015. Kampus yang memiliki lima gedung perkuliahan di lima lokasi berbeda ini bisa masuk daftar referensimu, nih.

5 Daftar Kampus dengan Jurusan Statistika Terbaik di Indonesia

5 Daftar Kampus dengan Jurusan Statistika Terbaik di Indonesia

5 Daftar Kampus dengan Jurusan Statistika Terbaik di Indonesia – Di era informasi seperti sekarang ini, kemampuan pengolahan data menjadi hal yang penting. Alasannya tak lain adalah sebuah informasi yang relevan tentu membutuhkan sumber data yang valid juga. Kemampuan pengolahan data inilah menjadi salah satu fokus penting yang dipelajari di jurusan statistika.

Deretan Universitas Jurusan Statistika

Secara garis besar, ilmu statistika merupakan bagian dari bidang studi Matematika. Pada umumnya, jurusan statistika pun menjadi bagian dari fakultas MIPA. Lulusan jurusan ini nantinya akan memiliki kemampuan analisis, mengorganisir data, dan memecahkan masalah. Hal inilah yang membuat lulusan statistika dibutuhkan di berbagai bidang perusahaan. Kalau kamu tertarik untuk berkuliah di jurusan ini, berikut daftar perguruan tinggi yang memiliki jurusan statistika.

1. Universitas Islam Indonesia

Universitas Islam Indonesia merupakan perguruan tinggi swasta yang berlokasi di kawasan Yogyakarta. UII memiliki Program Studi Statistika yang sudah ada sejak tahun 1966. Program studi ini adalah program studi pertama yang ada di Fakultas MIPA UII.

Baca juga: 5 Kumpulan Kampus dengan Jurusan Biologi Terbaik di Indonesia

Untuk mendukung proses pembelajaran, jurusan Statistika UII memiliki berbagai fasilitas seperti laboratorium statistika bisnis, industri, dan sosial dan laboratorium statistika manajemen kebencanaan. Jurusan ini juga memiliki laboratorium data mining.

2. Institut Pertanian Bogor

Jurusan Statistika di Institut Pertanian Bogor bisa dibilang merupakan salah satu program studi favorit di universitas ini. IPB bahkan diakui sebagai penyelenggara pendidikan statistika pertama dan terbaik di Indonesia. Di IPB sendiri, terdapat tiga jenjang program studi statistika yang seluruhnya sudah terakreditasi A dari BAN-PT. Ada pula program studi Statistika Terapan yang juga sudah memiliki peringkat akreditasi A.

Lulusan S1 Statistika IPB nantinya diharapkan mampu merumuskan persoalan serta menyusun rencana pengumpulan data secara efisien. Selain itu, kemampuan pengelolaan dan analsis data juga didukung dengan kemampuan penyajian hasil analisis agar menjadi lebih mudah dipahami. Kemampuan manajerial yang tampak pada komunikasi dan interaksi dengan sesama praktisi juga turut mendapat perhatian.

3. Universitas Airlangga

Selain ITS, universitas negeri di Surabaya yang juga memiliki program studi Statistika adalah Universitas Airlangga. Jurusan ini bernaung dalam lingkup Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan resmi berdiri padda tahun 2011.Demi menjawab tantangan dunia kerja, kurikulum yang diterapkan di jurusan Statistika Universitas Airlangga menggunakan basis Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI). Lulusan dari jurusan ini nantinya akan dibutuhkan di berbagai bidang seperti bidang bisnis, kesehatan, sosial, serta sumber daya alam.

Total beban kuliah yang harus ditempuh di jurusan Statistika Universitas Airlangga adalah minimal 144 SKS. Total SKS untuk mata kuliah wajib adalah sebanyak 125 SKS. Selain itu, ada pula 64 SKS mata kuliah pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa.

4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Berlokasi di Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan perguruan tinggi negeri yang memiliki jenjang pendidikan yang lengkap untuk jurusan statistika. Dalam naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan lam (FMIPA) terdapat tiga jenjang perogram yakni Sarjana (S1), magister (S2), dan Doktor (S3). Selain itu ada pula Departemen Statistika Bisnis yang menjadi bagian dari Fakultas Vokasi. Pada tahun 2019, Departemen Statistika ITS bahkan membuka Program Sarjana Internasional.

5. Universitas Brawijaya

Resmi berdiri pada tahun 1998, Program Studi S1 Statistika Universitas Brawijaya memiliki keunggulan di bidang statistika ilmu kehidupan dan sosial ekonomi. Program studi ini sudah mendapatkan nilai A akreditasi dari BAN-PT untuk jenjang S1. Ada pula program dengan jenjang S2 yang menyandang status akreditasi B.

Rekomendasi 5 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Semuanya Terakreditasi A

Rekomendasi 5 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Semuanya Terakreditasi A

Rekomendasi 5 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Semuanya Terakreditasi A – Indonesia memiliki sejumlah universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan terbaik. Bagi calon mahasiswa baru yang senang bekerja dan menolong hewan serta ingin melestarikan keberagaman satwa jurusan ini bisa menjadi pilihan melanjutkan kuliah . Mahasiswa yang akan kuliah di jurusan Kedokteran Hewan akan mempelajari struktur tubuh hewan seperti tulang-tulang atau yang di sebut Anatomi Veteriner, ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan (Fisiologi Veteriner), ilmu penyakit dalam, patologi, hingga ilmu tentang obat-obatan yang cocok untuk mengobati hewan yang sakit. Kemudian bagaimana dengan prospek kerjanya? Laman resmi Fakultas Kedokteran Hewan IPB menyebutkan ada sejumlah peluang kerja untuk lulusan Kedokteran Hewan, yakni:

1. Praktik Dokter Hewan
2. Peneliti, konsultan, dan pengajar di berbagai instansi pemerintah dan swasta
3. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya di Kementerian Pertanian atau Direktorat Jenderal Peternakan
4. Perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di sektor produksi peternakan atau yang berkaitan dengan pengolahan hasil peternakan, serta perusahaan makanan dan minuman.
5. Wirausaha bidang agribisnis peternakan
6. Kepolisian dan TNI
7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terkait dengan bidang keprofesian dan Pemberdayaan Masyarakat

Lalu di mana universitas yang menyediakan jurusan Kedokteran Hewan di Indonesia? Bagi calon mahasiswa baru, berikut ini di rangkum enam dari beberapa universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan yang sudah tercatat akreditasinya di laman Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di lengkapi dengan sejumlah informasi tentang jurusan tersebut yang di kutip dari laman resmi masing-masing universitas.

Daftar Kampus Jurusan Kedokteran Hewan

1. Institut Pertanian Bogor (IPB)

University Masa studi mahasiswa sarjana Kedokteran Hewan di IPB University ialah 4 tahun. Jurusan ini menerapkan kurikulum mayor-minor yang menawarkan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Sehingga sarjana lulusan IPB memiliki kompentensi ganda, bahkan gelar ganda sehingga banyak lapangan pekerjaan yang dapat di geluti. Kurikulum pendidikan kedokteran hewan terdiri atas kurikulum pendidikan akademik dan profesi. Kurikulum pendidikan akademik (sarjana) di laksanakan dalam waktu 8 semester dengan jumlah 158 sks. Fakultasnya seluas 18,000 meter persegi dan di lengkapi dengan rumah sakit hewan terluas di Asia Tenggara. Pada saat ini setelah menyelesaikan pendidikan akademik, lulusan di anugerahi gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Untuk memperoleh gelar Dokter Hewan (Drh), lulusan pendidikan akademik meneruskan ke pendidikan profesi yang di lakukan selama 18 bulan dengan jumlah 37 sks. Kurikulumnya berbasis kompetensi dengan menggunakan berbagai metode termasuk Student Centered Learning.

Baca juga: Daftar Jurusan Kedokteran Gigi: Mata Kuliah, Kampus, dan Tahapan Pendidikan

2. Universitas Airlangga (Unair)

Fakultas Kedokteran Hewan Unair merupakan fakultas tertua keempat yang berdiri sejak 1962. Sistem pendidikan di FKH Unair terjamin di bawah naungan Airlangga Integrated Management System (AIMS) yang mengacu pada standar ISO 9001:2015, MBNQA 2015-2016, IWA2:2007. FKH juga mendapat sertifikasi ASIIN, AUN, dan KAN serta FAO untuk beberapa laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan Unair memiliki 1 departemen dan 7 program studi yang terdiri 1 prodi S1, 4 prodi S2, 1 prodi S3, 1 program profesi. FKH memiliki rumah sakit hewan terbesar di Indonesia untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Fakulas Kedokteran Hewan UGM (FKH UGM) memiliki misi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan terkemuka di tingkat nasional dan internasional yang mengutamakan profesionalisme dalam meningkatkan kesejahteraan melalui bidang veteriner Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan didirikan pada 20 September 1946. Saat ini FKH UGM mengelola empat program studi, yaitu Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Program Studi S2 Sain Veteriner, dan Program Studi S3 Ilmu Sain Veteriner.

4. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Visi program studi sarjana Kedokteran Hewan Unpad ialah menjadi program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi kesehatan masyarakat veteriner berbasis IPTEK dan Biomedis, melalui sinergitas kesehatan dan kesejahteraan hewan serta lingkungan hidup untuk kemaslahatan masyarakat. Pembelajarannya di gelar berbasis kompetensi yang di laksanakan mengarah kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan:

a. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa
b. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak.
c. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
d. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan
e. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
f. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis.

5. Universitas Udayana (Unud)

Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Udayana telah di rintis sejak 1962 dalam wujud Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja. Pada tahun 1978 terbentuk Jurusan Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana. Proses pendidikannya melalui jenjang pendidikan akademik dengan masa studi delapan semester (beban SKS total 152 dengan gelar kelulusan S.KH) dan jenjang pendidikan profesi (ko-asistensi) selama 12 hingga 15 bulan (beban SKS 31 dengan gelar kelulusan drh). Kedua jenjang pendidikan tersebut merupakan rangkaian yang tidak dapat di pisahkan, karena hasil akhir atau output pendidikannya adalah dokter hewan.