Jurusan Kedokteran Hewan

Rekomendasi 5 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Semuanya Terakreditasi A

Rekomendasi 5 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Semuanya Terakreditasi A

Rekomendasi 5 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Semuanya Terakreditasi A – Indonesia memiliki sejumlah universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan terbaik. Bagi calon mahasiswa baru yang senang bekerja dan menolong hewan serta ingin melestarikan keberagaman satwa jurusan ini bisa menjadi pilihan melanjutkan kuliah . Mahasiswa yang akan kuliah di jurusan Kedokteran Hewan akan mempelajari struktur tubuh hewan seperti tulang-tulang atau yang di sebut Anatomi Veteriner, ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan (Fisiologi Veteriner), ilmu penyakit dalam, patologi, hingga ilmu tentang obat-obatan yang cocok untuk mengobati hewan yang sakit. Kemudian bagaimana dengan prospek kerjanya? Laman resmi Fakultas Kedokteran Hewan IPB menyebutkan ada sejumlah peluang kerja untuk lulusan Kedokteran Hewan, yakni:

1. Praktik Dokter Hewan
2. Peneliti, konsultan, dan pengajar di berbagai instansi pemerintah dan swasta
3. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya di Kementerian Pertanian atau Direktorat Jenderal Peternakan
4. Perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di sektor produksi peternakan atau yang berkaitan dengan pengolahan hasil peternakan, serta perusahaan makanan dan minuman.
5. Wirausaha bidang agribisnis peternakan
6. Kepolisian dan TNI
7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terkait dengan bidang keprofesian dan Pemberdayaan Masyarakat

Lalu di mana universitas yang menyediakan jurusan Kedokteran Hewan di Indonesia? Bagi calon mahasiswa baru, berikut ini di rangkum enam dari beberapa universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan yang sudah tercatat akreditasinya di laman Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di lengkapi dengan sejumlah informasi tentang jurusan tersebut yang di kutip dari laman resmi masing-masing universitas.

Daftar Kampus Jurusan Kedokteran Hewan

1. Institut Pertanian Bogor (IPB)

University Masa studi mahasiswa sarjana Kedokteran Hewan di IPB University ialah 4 tahun. Jurusan ini menerapkan kurikulum mayor-minor yang menawarkan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Sehingga sarjana lulusan IPB memiliki kompentensi ganda, bahkan gelar ganda sehingga banyak lapangan pekerjaan yang dapat di geluti. Kurikulum pendidikan kedokteran hewan terdiri atas kurikulum pendidikan akademik dan profesi. Kurikulum pendidikan akademik (sarjana) di laksanakan dalam waktu 8 semester dengan jumlah 158 sks. Fakultasnya seluas 18,000 meter persegi dan di lengkapi dengan rumah sakit hewan terluas di Asia Tenggara. Pada saat ini setelah menyelesaikan pendidikan akademik, lulusan di anugerahi gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Untuk memperoleh gelar Dokter Hewan (Drh), lulusan pendidikan akademik meneruskan ke pendidikan profesi yang di lakukan selama 18 bulan dengan jumlah 37 sks. Kurikulumnya berbasis kompetensi dengan menggunakan berbagai metode termasuk Student Centered Learning.

Baca juga: Daftar Jurusan Kedokteran Gigi: Mata Kuliah, Kampus, dan Tahapan Pendidikan

2. Universitas Airlangga (Unair)

Fakultas Kedokteran Hewan Unair merupakan fakultas tertua keempat yang berdiri sejak 1962. Sistem pendidikan di FKH Unair terjamin di bawah naungan Airlangga Integrated Management System (AIMS) yang mengacu pada standar ISO 9001:2015, MBNQA 2015-2016, IWA2:2007. FKH juga mendapat sertifikasi ASIIN, AUN, dan KAN serta FAO untuk beberapa laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan Unair memiliki 1 departemen dan 7 program studi yang terdiri 1 prodi S1, 4 prodi S2, 1 prodi S3, 1 program profesi. FKH memiliki rumah sakit hewan terbesar di Indonesia untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Fakulas Kedokteran Hewan UGM (FKH UGM) memiliki misi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan terkemuka di tingkat nasional dan internasional yang mengutamakan profesionalisme dalam meningkatkan kesejahteraan melalui bidang veteriner Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan didirikan pada 20 September 1946. Saat ini FKH UGM mengelola empat program studi, yaitu Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Program Studi S2 Sain Veteriner, dan Program Studi S3 Ilmu Sain Veteriner.

4. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Visi program studi sarjana Kedokteran Hewan Unpad ialah menjadi program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi kesehatan masyarakat veteriner berbasis IPTEK dan Biomedis, melalui sinergitas kesehatan dan kesejahteraan hewan serta lingkungan hidup untuk kemaslahatan masyarakat. Pembelajarannya di gelar berbasis kompetensi yang di laksanakan mengarah kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan:

a. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa
b. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak.
c. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
d. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan
e. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
f. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis.

5. Universitas Udayana (Unud)

Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Udayana telah di rintis sejak 1962 dalam wujud Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja. Pada tahun 1978 terbentuk Jurusan Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana. Proses pendidikannya melalui jenjang pendidikan akademik dengan masa studi delapan semester (beban SKS total 152 dengan gelar kelulusan S.KH) dan jenjang pendidikan profesi (ko-asistensi) selama 12 hingga 15 bulan (beban SKS 31 dengan gelar kelulusan drh). Kedua jenjang pendidikan tersebut merupakan rangkaian yang tidak dapat di pisahkan, karena hasil akhir atau output pendidikannya adalah dokter hewan.